Welcome to Sedot-Sundul

follow you my blog

Selasa, 12 Juni 2012

 
 AKU DAN NILA
“Bangun woi bangun” teriak ibu kost mengetuk pintu kamarku, membangunkan ku di minggu pagi ini, “iya” kataku dengan suara yang lantang. Dengan mata yang masih setengah terbuka dan jalanku yang masih terombang ambing, ku turun dari kamar kostan ku menuju ke kebiasaan kebanyakan orang-orang setelah bangun  yaitu, cuci mukan dan tidak lupa pipis. Setelah dari kamar mandi, aku melihat ibu kost sedang sibuknya membersihkan rumahnya dan kamar-kamar kost lainnya di hari minggu ini. Maklum rumah ibu kost ku bersamaan dengan kamar-kamar kost yang lainnya yang ada di lantai dua. “An!” ibu kost memanggilku dengan suara seperti tante-tante girang, “tolong dong, bangunin Nila”, “ah ngerepotin ajah” kataku dalam hati sambil berjalan menuju kamar nila, anak ibu kostku yang cantik dan masih ABG. *tok-tok-tok* ku ketok pintunya yang tidak ada respon, “nilaaa…” ku panggil namanya tetapi tetap tak ada respon, ku coba membuka pintu kamarnya, ternyata tidak dikunci, kubuka perlahan-lahan dan kulihat nila masih tidur dengan pulas. Akupun terkaget ketika kulihat nila hanya bertidurkan celana pendek dan baju dalam putih yang agak transparan, itu terlihat karena branya yang berwarna hitam terlihat jelas. Ingin rasanya ku perkosa saja dia tapi, tidak ada niat. Aku tak ingin membangunkan dia, aku hanya inign mempermainkan dia, mumpung dia tertidiur pulas. “nila, nila, ayo bangun sudah siang!” kucoba bangunkan dia dengan tangunku menggoncang-goncangkan payudaranya yang sebesar dengan genggamanku. Melihat bibirnya yang tipis seksi itu, membuat perasaanku ingin menciumnya mumpung dia masih tertidur, tanpa piker lama, ku cium bibirnya dengan singkat. Pikiranku semakin tidak terkontrol, ku buka celanaku yang menyisakan sebuah boxer dengan Mr.p ku yang berdiri didalamnya. Kemudian, ku gosok-gosokkan penisku ke selangkangan pahanya yang mulus itu dengan perlahan, takutnya dia terbangun. Untuk mengakhiri kenikmatan yang singkat ini, sekali lagi ku pegang-pegang lagi payudaranya, kemudian lari keluar kamar lalu, ku tutup pintunya kemudian memanggilnya untuk bangun. Tak lama kemudian dia menyahutku, pertanda dia sudah bangun. Kemudian ku lanjutkan lagi perjalananku menuju ke kamarku dengan perasaan gembira. Mungkin karena pengaruh kejadian yang tadi. Akupun tak hentinya memikirkan nila manis itu, apalagi di tambahnya dengan berhasilnya ku pegang payudaranya dan menciumnya. Ah, diriku ingin onani gara-gara memikirkannya. Tanpa pikir panjang lagi ku lakukan itu. Belum sampai di puncak kenikmatan onani, tiba-tiba saja pintuku terbuka, terang saja dia adalah nila, yang berhasil mendapatiku sedang onani, langsung saja ku angkat naik celanaku. “shit” kataku ketika dia melihatku onani. Dengan tertawanya yang singkat dan sambil senyum-senyum melihatku onani.
Ternyata dia hanya ingin meminta sabun, langsung saja ku kasi dia dan menyuruhnya cepat-cepat pergi, sebelum kusuruh dia pergi, ku Tanya dia “ibu kost kemana??” tanyaku, “baru-baru ajah ke pasar” jawabnya sambil senym-senyum. Ingin rasanya ku balas dia yang sudah berhasil memergokiku dengan menarik handuknya. Tapi, rasanya tidak bias karena dia sudah kembali kekamarnya.
Ingin rasanya aku mandi juga, langsung saja ku ke kamar mandi, kulihat kamar mandi ternyata nila belum mandi, “gue mandi duluan ya??” teriakku kepada nila. “iya” jawab nila.
Langsung saja aku mandi, di sela-sela itu aku langsung kepikiran untuk membalas atas kejadian yang tadi. Sesudah mandi, aku merusak kunci kamar mandi agar nila tidak bisa mengunci kamar mandi pada saat dia sedang mandi. Tak beberapa kemudian aku melihat nila sudah masuk kamar mandi, dan di situlah aku mulai beraksi. Tanpa tunggu lama lagi aku langsung saja membuka pintu kamar mandi itu, sebelum ku membuka pintu itu aku sempat berpikir bahwa yang masuk tadi itu bukan nila tapi neneknya, ah sial banget tuh! Mengintip nenek mandi trus melihat payudaranya yang  sudah kendor lalu melihat pantatnya yang sudah jatuh dan melihat kulitnya melambai-lambai kepadaku, atau yang lebih parahnya lagi adalah dia mengajakku untuk mandi bersamanya. Ah! Sial semoga saja tidak. Tapi, seingat ku tidak ada nenek-nenek di rumah ini, berarti besar kemungkinan bukan nenek-nenek. Tapi, Kalau bukan nenek-nenek, mungkin ketika ku membuka pintu kamar mandi aku melihat ternyata betul itu nila tetapi ketika di perhtikan baik-baik ternyata nila adalah seorang banci itu terlihat dia tidak memakai vagina tetapi dia pakai penis. Oh tidaaak!!!! Berarti yang tadi pagi itu aku memegang payudara dan mencium seorang bencong dong. Ahh tidak mungkin begitu, itu hanyalah pikiranku yang gemetaran yang ingin melancarkan aksi balas dendamku. Setelah menghayal yang tidak-tidak aku langsung saja membuka pintu kamarmadi itu dan alhasil mataku hamper keluar karena melihat nila telanjang bulat di depan mataku.
Kulihat badannya yang putih mulus teteknya yang besar dan vagina tanpa bulu.
Nila pun kaget dan senyum-senyum pasrah ketika ku lihat dia sedang mandi, aku hanya bias bilang “sorry” dan langsung menutup pintu kembali. Rasa puas yang melanda diriku ketika melihat cewek telanjang bulat di depanku rasaya seperti gado-gado bermacam-macam perasaan. Yang lebih membahagiakan lagi adalah ketika ku lihat ternyata itu betul nila dan bukanlah nenek-nenek ataupun bencong..


Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

0 komentar: on " "

Posting Komentar