AKU DAN NILA
“Bangun woi bangun” teriak ibu kost mengetuk pintu kamarku,
membangunkan ku di minggu pagi ini, “iya” kataku dengan suara yang lantang. Dengan mata yang masih setengah terbuka dan jalanku yang
masih terombang ambing, ku turun dari kamar kostan ku menuju ke kebiasaan
kebanyakan orang-orang setelah bangun
yaitu, cuci mukan dan tidak lupa pipis. Setelah dari kamar mandi, aku melihat ibu kost sedang
sibuknya membersihkan rumahnya dan kamar-kamar kost lainnya di hari minggu ini.
Maklum rumah ibu kost ku bersamaan dengan kamar-kamar kost yang lainnya yang
ada di lantai dua. “An!” ibu kost memanggilku dengan suara seperti tante-tante
girang, “tolong dong, bangunin Nila”, “ah ngerepotin ajah” kataku dalam hati
sambil berjalan menuju kamar nila, anak ibu kostku yang cantik dan masih ABG. *tok-tok-tok* ku ketok pintunya yang tidak ada respon,
“nilaaa…” ku panggil namanya tetapi tetap tak ada respon, ku coba membuka pintu
kamarnya, ternyata tidak dikunci, kubuka perlahan-lahan dan kulihat nila masih tidur
dengan pulas. Akupun terkaget ketika kulihat nila hanya bertidurkan celana
pendek dan baju dalam putih yang agak transparan, itu terlihat karena branya
yang berwarna hitam terlihat jelas. Ingin rasanya ku perkosa saja dia tapi, tidak ada niat. Aku
tak ingin membangunkan dia, aku hanya inign mempermainkan dia, mumpung dia
tertidiur pulas. “nila, nila, ayo bangun sudah siang!” kucoba bangunkan dia
dengan tangunku menggoncang-goncangkan payudaranya yang sebesar dengan
genggamanku. Melihat bibirnya yang tipis seksi itu, membuat perasaanku
ingin menciumnya mumpung dia masih tertidur, tanpa piker lama, ku cium bibirnya
dengan singkat. Pikiranku semakin tidak terkontrol, ku buka celanaku yang
menyisakan sebuah boxer dengan Mr.p ku yang berdiri didalamnya. Kemudian, ku
gosok-gosokkan penisku ke selangkangan pahanya yang mulus itu dengan perlahan,
takutnya dia terbangun. Untuk mengakhiri kenikmatan yang singkat ini, sekali lagi ku
pegang-pegang lagi payudaranya, kemudian lari keluar kamar lalu, ku tutup
pintunya kemudian memanggilnya untuk bangun. Tak lama kemudian dia menyahutku,
pertanda dia sudah bangun. Kemudian ku lanjutkan lagi perjalananku menuju ke kamarku
dengan perasaan gembira. Mungkin karena pengaruh kejadian yang tadi. Akupun tak
hentinya memikirkan nila manis itu, apalagi di tambahnya dengan berhasilnya ku
pegang payudaranya dan menciumnya. Ah, diriku ingin onani gara-gara
memikirkannya. Tanpa pikir panjang lagi ku lakukan itu. Belum sampai di
puncak kenikmatan onani, tiba-tiba saja pintuku terbuka, terang saja dia adalah
nila, yang berhasil mendapatiku sedang onani, langsung saja ku angkat naik
celanaku. “shit” kataku ketika dia melihatku onani. Dengan tertawanya
yang singkat dan sambil senyum-senyum melihatku onani.
Ternyata dia hanya ingin meminta sabun, langsung saja ku
kasi dia dan menyuruhnya cepat-cepat pergi, sebelum kusuruh dia pergi, ku Tanya
dia “ibu kost kemana??” tanyaku, “baru-baru ajah ke pasar” jawabnya sambil
senym-senyum. Ingin rasanya ku balas dia yang sudah berhasil memergokiku
dengan menarik handuknya. Tapi, rasanya tidak bias karena dia sudah kembali
kekamarnya.
Ingin rasanya aku mandi juga, langsung saja ku ke kamar
mandi, kulihat kamar mandi ternyata nila belum mandi, “gue mandi duluan ya??”
teriakku kepada nila. “iya” jawab nila.
Langsung saja aku mandi, di sela-sela itu aku langsung
kepikiran untuk membalas atas kejadian yang tadi. Sesudah mandi, aku merusak
kunci kamar mandi agar nila tidak bisa mengunci kamar mandi pada saat dia
sedang mandi. Tak beberapa kemudian aku melihat nila sudah masuk kamar
mandi, dan di situlah aku mulai beraksi. Tanpa tunggu lama lagi aku langsung saja membuka pintu kamar
mandi itu, sebelum ku membuka pintu itu aku sempat berpikir bahwa yang masuk
tadi itu bukan nila tapi neneknya, ah sial banget tuh! Mengintip nenek mandi trus
melihat payudaranya yang sudah kendor
lalu melihat pantatnya yang sudah jatuh dan melihat kulitnya melambai-lambai
kepadaku, atau yang lebih parahnya lagi adalah dia mengajakku untuk mandi
bersamanya. Ah! Sial semoga saja tidak. Tapi, seingat ku tidak ada nenek-nenek di rumah ini, berarti
besar kemungkinan bukan nenek-nenek. Tapi, Kalau bukan nenek-nenek, mungkin
ketika ku membuka pintu kamar mandi aku melihat ternyata betul itu nila tetapi
ketika di perhtikan baik-baik ternyata nila adalah seorang banci itu terlihat
dia tidak memakai vagina tetapi dia pakai penis. Oh tidaaak!!!! Berarti yang tadi pagi itu aku memegang
payudara dan mencium seorang bencong dong. Ahh tidak mungkin begitu, itu
hanyalah pikiranku yang gemetaran yang ingin melancarkan aksi balas dendamku. Setelah menghayal yang tidak-tidak aku langsung saja membuka
pintu kamarmadi itu dan alhasil mataku hamper keluar karena melihat nila
telanjang bulat di depan mataku.
Kulihat badannya yang putih mulus teteknya yang besar dan
vagina tanpa bulu.
Nila pun kaget dan senyum-senyum pasrah ketika ku lihat dia
sedang mandi, aku hanya bias bilang “sorry” dan langsung menutup pintu kembali. Rasa puas yang melanda diriku ketika melihat cewek telanjang
bulat di depanku rasaya seperti gado-gado bermacam-macam perasaan. Yang lebih membahagiakan lagi adalah ketika ku lihat
ternyata itu betul nila dan bukanlah nenek-nenek ataupun bencong..
0 komentar: on " "
Posting Komentar