PENGALAMAN DISEKOLAH
Seprti biasa kebiasaaku di pagi hari sesudah markirin motor
diparkiran sekolah yaitu, membasahi telapak tanganku dengan air yang keluar
dari mulut, sebut saja “ludah”, setelah ku ludahi, ku berjalan menuju guru yang
ada di pintu gerbang untuk salim. Pikirku”rasakan, makan tuh ludah yang keluar
dari lionel messi”
Mungkin perbuatanku itu tidak sebanding denga apa yang
dilakukan guru yang telah memakan rambutku yang susah payah aku pelihara, dia
menebang setiap rambut yang ada dengan guntingnya yang haram itu.
Setelah salam bersama guru akaupun berjalan menuju kelasku
yang ada di lantai dua, yang mengharuskanku sedikit berolahrga di pagi hari.
Di ujungsana ada ruangan sekertriat osis, ku lewati gedung
DPR itu dan ku dengar omong kosong
mereka. Kudengar, tahun ini anak-anak osis tidak ada menyelenggarakan apa-apa
termasuk pensi “bukan pensil”,.
Menurutku, OSIS itu seperti anggota DPR, SEKOLAH adalah
GEDUNGNYA, KEPALA SEKOLAH adalah PRESIDENnya, GURU-GURU adalah MENTRInya, dan SISWA
adalah RAKYATnya.
Entahlah kenapa tahun ini pengurus osis tidak berkualitas
beda dengan tahun yang lalu. Mungkin mereka sama juga dengan anggota DPR yang
ada di sana, nggak mau mendengar aspirasi RAKYAT.
Masuknya dalam kelas, ku simpan tasku yang ada di paling
depan. Menurutku, salah satu cowok jantan itu adalah berani duduk paling depan
di kelas, dan bukannya duduk di belakang “dasar pecundang”
Apa yang harus di takuti kalau kita duduk didepan?, mungkin
mereka takut kalau ada guru yang menunjuk mereka untuk melakukan sesuatu tapi,
menurutku guru akan lebih memilih oaring-orang yang duduknya belakangan, karena
guru itu tau kalau orang yang duduk di belakang itu biasanya sang penggurutu.
Setelah minyimpan tas, saya langsung ke belakang jenddela
belakang kelas, itu kebiasaaan ku setiap pagi, melihat orang-orang lagi
markirin motor. Mungkin sebagian orang mengira kalau melihat oaring-orang lagi
markirin motor itu membosankan, tapi menurutku tidak, itu justru hiburan dipagi
hari.
Bagaimana tidak terhibur, ketika melihat ada siswa yang salah
markirin motornya bukan pada tempatnya atau belum saatnya diparkir disitu, sang
satpam pun lang sung marah-marah.
Bukan hanya melihat orang parkirin motor, tak lupa saya
melihat kejalan, kali ajah ada pengendara motor yang membonceng cewek yang
pakai rok yang duduknya menyamping, truss tiba-tiba roknya terangkat, nah
itulah yang ku sebut dengan rejeki di pagi hari.
Lagi asik-asiknya di jendela, tiba-tiba saya mendengar ada
ribut-ribut, ternyata masih pagi-pagi sudah saatnya menggagu teman kita yang
idiot sebut saja koslet. Tak mau ketinggalan, saya langsung lari bagaikan babi
lepas ke koslet dengan telapak tangan yang siap untuk menampiling leher
belakangnya. Dengan suksenya ku lakukan itu, suasana acara ngebully semakin
meriah.
“pantat” lagi asik-asiknya ngebully koslet, ada yang manggil
gue *pantat* emangnya muka gue mirip pantat? Yang tepat itu *bulu pantat*.
“tunggu pantat” jawab saya. Sebagai penutupan, saya mulai menggali harta karun
yang ada di lubang hidung, kurang dari 5 detik akhirnya saya dapatkan seupil
yang berwarna hijau tua agak berlendir, tanpa menggulung-gulung upil tersebut
langsung saja saya tempelin ke muka koslet dan langsung kabuuuur bagaikan
monyet curi pisang.
0 komentar: on " "
Posting Komentar