Welcome to Sedot-Sundul

follow you my blog

Selasa, 12 Juni 2012



                    PENGALAMAN DISEKOLAH

     Seprti biasa kebiasaaku di pagi hari sesudah markirin motor diparkiran sekolah yaitu, membasahi telapak tanganku dengan air yang keluar dari mulut, sebut saja “ludah”, setelah ku ludahi, ku berjalan menuju guru yang ada di pintu gerbang untuk salim. Pikirku”rasakan, makan tuh ludah yang keluar dari lionel messi”
Mungkin perbuatanku itu tidak sebanding denga apa yang dilakukan guru yang telah memakan rambutku yang susah payah aku pelihara, dia menebang setiap rambut yang ada dengan guntingnya yang haram itu.
Setelah salam bersama guru akaupun berjalan menuju kelasku yang ada di lantai dua, yang mengharuskanku sedikit berolahrga di pagi hari.
Di ujungsana ada ruangan sekertriat osis, ku lewati gedung DPR itu dan ku dengar  omong kosong mereka. Kudengar, tahun ini anak-anak osis tidak ada menyelenggarakan apa-apa termasuk pensi “bukan pensil”,.
Menurutku, OSIS itu seperti anggota DPR, SEKOLAH adalah GEDUNGNYA, KEPALA SEKOLAH adalah PRESIDENnya, GURU-GURU adalah MENTRInya, dan SISWA adalah RAKYATnya.
Entahlah kenapa tahun ini pengurus osis tidak berkualitas beda dengan tahun yang lalu. Mungkin mereka sama juga dengan anggota DPR yang ada di sana, nggak mau mendengar aspirasi RAKYAT.
Masuknya dalam kelas, ku simpan tasku yang ada di paling depan. Menurutku, salah satu cowok jantan itu adalah berani duduk paling depan di kelas, dan bukannya duduk di belakang “dasar pecundang”
Apa yang harus di takuti kalau kita duduk didepan?, mungkin mereka takut kalau ada guru yang menunjuk mereka untuk melakukan sesuatu tapi, menurutku guru akan lebih memilih oaring-orang yang duduknya belakangan, karena guru itu tau kalau orang yang duduk di belakang itu biasanya sang penggurutu.
Setelah minyimpan tas, saya langsung ke belakang jenddela belakang kelas, itu kebiasaaan ku setiap pagi, melihat orang-orang lagi markirin motor. Mungkin sebagian orang mengira kalau melihat oaring-orang lagi markirin motor itu membosankan, tapi menurutku tidak, itu justru hiburan dipagi hari.
Bagaimana tidak terhibur, ketika melihat ada siswa yang salah markirin motornya bukan pada tempatnya atau belum saatnya diparkir disitu, sang satpam pun lang sung marah-marah.
Bukan hanya melihat orang parkirin motor, tak lupa saya melihat kejalan, kali ajah ada pengendara motor yang membonceng cewek yang pakai rok yang duduknya menyamping, truss tiba-tiba roknya terangkat, nah itulah yang ku sebut dengan rejeki di pagi hari.
Lagi asik-asiknya di jendela, tiba-tiba saya mendengar ada ribut-ribut, ternyata masih pagi-pagi sudah saatnya menggagu teman kita yang idiot sebut saja koslet. Tak mau ketinggalan, saya langsung lari bagaikan babi lepas ke koslet dengan telapak tangan yang siap untuk menampiling leher belakangnya. Dengan suksenya ku lakukan itu, suasana acara ngebully semakin meriah.

“pantat” lagi asik-asiknya ngebully koslet, ada yang manggil gue *pantat* emangnya muka gue mirip pantat? Yang tepat itu *bulu pantat*. “tunggu pantat” jawab saya. Sebagai penutupan, saya mulai menggali harta karun yang ada di lubang hidung, kurang dari 5 detik akhirnya saya dapatkan seupil yang berwarna hijau tua agak berlendir, tanpa menggulung-gulung upil tersebut langsung saja saya tempelin ke muka koslet dan langsung kabuuuur bagaikan monyet curi pisang.



Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

0 komentar: on " "

Posting Komentar